PPID Balai Penerapan Standar Instrumen Pertanian Sulawesi Utara

Kementerian Pertanian Republik Indonesia

PPID Balai Penerapan Standar Instrumen Pertanian Sulawesi Utara

BSIP SULAWESI UTARA GELAR PENGUATAN KAPASITAS PENERAP STANDAR INSTRUMEN PERTANIAN KOMODITI TANAMAN JAGUNG DI KABUPATEN MINAHASA UTARA




 BSIP SULAWESI UTARA GELAR PENGUATAN KAPASITAS PENERAP STANDAR INSTRUMEN PERTANIAN KOMODITI TANAMAN JAGUNG DI KABUPATEN MINAHASA UTARA

 
SELASA 5 MARET 2024
Peningkatan Kapasitas Penerap Standar yang digelar di Aula Pertemuan Dinas Pertanian Kabupaten Minahasa  Utara dihadiri oleh 80 orang peserta yang terdiri dari petani, penangkar benih jagung dan penyuluh. Tidak jauh berbeda dengan kegiatan penguatan kapasitas di Kabupaten yang lain, sasaran dari program ini adalah petani dan penyuluh. 
 
Acara dibuka oleh Kepala Dinas Pertanian Peternakan dan Perkebunan Kabupaten Minahasa Utara Ir. Wangke Karundeng, MSi. Dalam sambutannya disampaikan bahwa saat ini Kabupaten Minahasa Utara merupakan salah satu lumbung pangan jagung. Bantuan sudah tersedia kurang menunggu proses penyaluran kepada petani agar petani sudah bisa mulai menanam. Ketika petani menerapkan standar menanam yang ada, otomatis produksi pertanian petani dapat meningkat dan dapat meningkatkan pendapatan petani. Selain itu Wangke sangat menharapkan agar seluruh peserta yang hadir dapat mengikuti dan menerima manfaat dari kegiatan yang didapat hari ini.  
Mewakili Kepala BSIP Sulawesi Utara Ketua Tim Kerja Diseminasi Standar Instrumen Pertanian BSIP Sulawesi Utara Dr. Conny Manoppo, SP MSi menyampaikan “Dengan transformasinya Badan Litbang Pertanian menjadi Badan Standardisasi Instrumen Pertanian, maka salah satu tugas  BSIP  adalah memastikan terdiseminasinya dan diterapkannya standar instrumen pertanian oleh pelaku utama dan pelaku usaha dalam rangka meningkatkan nilai tambah. Produksi jagung di tingkat petani khususnya di Sulawesi Utara masih jauh dari potensi hasil komoditi jagung,Bagaimana meningkatkan produktivitas jagung dari 3 ton untuk bisa naik menjadi 4 – 5 ton / ha?. Salah satu upaya adalah, dengan peningkatan kapasitas penerap itu sendiri. Olehnya diperlukan strategi, dimulai dari penguatan kapasitas SDM yang handal, penggunaan benih bermutu  sehingga dapat memanfaatkan ketersediaan air yg terbatas dan produktivitas tinggi,  pengelolaan yang efisien terhadap sumber daya air,pemanfaatan pompa pada wilayah yang memiliki sumber air, penggunaan pupuk organik dan pengendalian hama penyakit dengan pestisida nabati/hayati. 
 
Narasumber  yang  kompeten menyajikan materi: Standar Teknik Budidaya Jagung  dari BSIP Sulawesi Utara (Arnold Turang, SP), Standar Perbenihan Jagung  BPSB TPH Daerah Provinsi Sulawesi Utara (Treisye  Nintang Umboh, SP), dan Pengendalian Hama dan Penyakit Tanaman Jagung dari BPPMTPH Daerah Provinsi Sulawesi Utara (Yusak Wongkar, SP MSi).