PPID Balai Penerapan Standar Instrumen Pertanian Sulawesi Utara

Kementerian Pertanian Republik Indonesia

PPID Balai Penerapan Standar Instrumen Pertanian Sulawesi Utara

Lanjutkan Estafet UPSUS, BSIP Sulut Menyapa Boltim




 Lanjutkan Estafet UPSUS, BSIP Sulut Menyapa Boltim

 
Tutuyan (7/3), BSIP Sulawesi Utara (Sulut) berkolaborasi dengan pihak terkait melaksanakan Penguatan Kapasitas Penerap Standar Pertanian Jagung Mendukung UPSUS Percepatan Tanam & Peningkatan Produksi Jagung di Balai Pertemuan Umum. Penguatan kapasitas telah diikuti sebanyak 57 petani, 4 calon penangkar, dan 19 Penyuluh Pertanian Lapang (PPL).
Kepala BSIP Sulut yang diwakili oleh Ketua Tim Kerja Program & Evaluasi, Sudarti, S.P., M.Si., dengan bangga menyampaikan bahwa Sulut merupakan salah satu dari 10 provinsi yang menjadi sasaran kegiatan penguatan kapasitas penerap standar pertanian jagung di Indonesia. Hanya 8 kabupaten/kota di Sulut yang mendapatkan kegiatan ini  dan Bolaang Mongondow Timur (Boltim) termasuk targetnya. Sudarti mengharapkan agar petani bisa meningkatkan provitasnya, yang hanya 5 ton per hektar bisa menjadi 10 ton hingga lebih dengan menerapkan standar pertanian, salah satunya penggunaan varietas yang bagus.
Kegiatan penguatan kapasitas dibuka secara resmi oleh Kepala Dinas Pertanian Boltim, Benny Mokoginta, S.P. Benny menyampaikan terima kasih dan rasa syukurnya atas terpilihnya Boltim menjadi sasaran kegiatan, karena sangat mendukung UPSUS jagung. Dalam memperkuat dukungan UPSUS ini, Benny mengajak petani yang mau menjadi pengecer pupuk untuk mengatasi langkanya  pengecer pupuk di wilayahnya. Benny juga mengharapkan peserta dapat mengikuti kegiatan ini dengan baik karena merupakan sebuah modal.
Kegiatan dilanjutkan dengan penyampaian materi-materi yang mendukung UPSUS ini. Materi pertama adalah tentang standar penerap budidaya jagung yang disampaikan oleh BSIP Sulut, Miftahulhair Ardan, S.P., M.P. Materi kedua oleh Rahmat Tuwongkesong, S.P dari Balai Pengawasan & Sertifikasi Benih Tanaman Pangan & Hortikultura (BPSB TPH), dan terakhir dari Balai Perlindungan & Pengujian Mutu Tanaman Pangan & Hortikultura (BPPMTPH), Oldy Kotambunan, S.P., M.Si.
Peserta sangat antusias dalam sesi diskusi. Bahkan terdapat petani yang mengharapkan file informasi terkait sertifikasi benih, dan hama penyakit, juga bisa diterima sasaran, karena pentingnya informasi-informasi tersebut dalam mendukung usaha taninya. Akhirnya kegiatan inti diselesaikan dengan kunjungan lapangan yang didampingi, baik dari BSIP Sulawesi Utara, BPSB TPH, maupun BPPMTPH. Meski panas terik matahari menyengat, tidak mampu menahan keingintahuan peserta. Hal itu ditunjukkan perubahan warna kulit, terutama wajah mereka hingga menjadi kemerahan.
Kegiatan ditutup oleh BSIP Sulut. Sudarti menyampaikan bahwa BSIP Sulut menyediakan benih jagung untuk penangkar. Maka dari itu, Sudarti memiliki harapan, agar petani peserta mau menyerap peluang tersebut.