PPID Balai Penerapan Standar Instrumen Pertanian Sulawesi Utara

Kementerian Pertanian Republik Indonesia

PPID Balai Penerapan Standar Instrumen Pertanian Sulawesi Utara

Tim Satgas Pompanisasi dan PAT BSIP Sulawesi Utara melakukan Survey Lokasi Kabupaten Bolaang Mongondow




 Tim Satgas Pompanisasi dan PAT BSIP Sulawesi Utara melakukan Survey Lokasi Kabupaten Bolaang Mongondow

 
Bolaang Mongondow (20/3) Tim Satgas BSIP Sulawesi Utara diterima oleh Sekretaris Dinas, Guliana Ponubu, SP yang didampingi Kabid PSP (Veky S. Mado), S.Pt. Hasil koordinasi bahwa Dinas Pertanian akan mengintruksikan ke BPP kecamatan atau bersama-sama dengan BPP untuk melakukan pengecekan kembali potensi sawah tadah hujan di wilayahnya. Setelah mengkonfirmasi data potensi lahan tadah hujan (sesuai SK Mentan) dan data usulan pompanisasi dari Dinas Pertanian Provinsi, Tim langsung turun lapangan di 3 kecamatan di Kabupaten Bolaang Mongondow yaitu: kecamatan Poigar, Bolaang Timur dan Lolak.
 
Lokasi pertama adalah kecamatan Poigar. Tim didampingi penyuluh BPP Poigar melakukan survei lokasi lahan sawah tadah hujan di Desa Tiberias Kec. Poigar luas lahan sekitar 25 ha terdapat sumber air sungai tetapi belum dimanfaatkan karena membutuhkan pompa air sebanyak 3-unit ukuran 3 inch. Saat kunjungan dari Balai Wilayah Sungai (BWS) juga melakukan survey lokasi menyusuri 5 Desa (Mariri Baru, Nonapan II, Wineru, Tiberias dan Mondatong Baru sesuai SK Mentan), info sementara Desa Wineru merupakan sawah irigasi teknis. BPP akan melakukan pengecekan kembali luas lahan potensi sawah tadah hujan di wilayahnya, serta akan melaporkan perkembangan PAT sesuai petunjuk.
 
Lokasi kedua yaitu kecamatan Bolaang Timur. Tim didampingi koordinator penyuluh (Nender Yoseph) melakukan survei lokasi lahan sawah tadah hujan di Desa Ambang II Kec. Bolaang Timur dengan luas lahan sekitar 70 ha (data luas lahan di daftar potensi 220,05 ha tidak sesuai dengan di lapangan), sebagian telah dimanfaatkan untuk tanaman padi dan jagung mengandalkan air hujan. Terdapat sumber air yang dapat dimanfaatkan membutuhkan 1-unit pompa air ukuran 6-inch untuk mengangkat air dari sumber air serta membutuhkan 3-unit pompa ukuran 3-inch untuk distribusi ke sawah (sebaiknya sesuai komunikasi dengan Koordinator BPP dapat dibuatkan bendungan di lokasi sumber air). BWS telah melakukan survei lokasi pada hari selasa tgl 19 Maret 2024. BPP kecamatan Bolaang Timur akan melakukan pengecekan kembali luas lahan potensi sawah tadah hujan di wilayahnya, serta akan melaporkan perkembangan PAT sesuai petunjuk.
 
Lokasi ketiga yaitu kecamatan Lolak. Tim didampingi koordinator BPP Lolak (Agus Haryono) melakukan survei lokasi lahan sawah tadah hujan di Desa Solog Kec. Lolak dengan luas lahan sekitar 50 ha, sudah terdapat pompa air 1-unit ukuran 6-inch pada Poktan Maju Bersama. Namun pemompaan air dari sungai belum cukup untuk mengairi sawah tadah hujan yang ada, masih membutuhkan minimal 2-unit pompa air 3-inch untuk dapat memenuhi pengairan sawah yang ada dan meningkatkan IP pada lahan-lahan yg masih IP 1. Saat yang sama BWS sedang melakukan survei lokasi sawah tadah hujan (sudah selama 3 hari berada d Kec. Lolak), survei sumber air yang dapat mengairi sawah tadah hujan di Kec. Lolak. BPP akan melakukan pengecekan kembali luas lahan potensi sawah tadah hujan di wilayahnya, serta akan melaporkan perkembangan PAT sesuai petunjuk.